BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS

Sabtu, 30 Mei 2009

10 Hal yang semestinya tidak dilakukan di Facebook






Diarsipkan di bawah: Umum — cicox @ 7:18 AM 30 Mei 2009

FacebookSuka atau tidak suka tapi perkembangan Facebook yang luar biasa, khususnya di Indonesia, membuat ‘kecanduan’ para penggunanya. Dominasi friendster sebagai situs jejaring sosial yang cukup populer beberapa tahun lalu kini digeser oleh Facebook, sebuah situs jejaring sosial yang bisa disebut minimalis dari segi desain tapi kaya akan fitur dan pendukung.

Namun, seperti halnya situs jejaring sosial lainnya, maka penggunaan Facebook pun tetap harus memperhatikan etika yang ada sehingga apa-apa yang kita lakukan di Facebook tidak menimbulkan keresahan atau tidak enak dipandang oleh pengguna lainnya.

Misalkan kita termasuk orang yang sering sekali mengupdate status dan terkadang malah memasang status yang mungkin terlihat oleh orang lain ‘mengganggu’ atau kita pasang foto yang cukup menghebohkan.

Seperti paragraf di awal, suka atau tidak suka Facebook sudah mewabah dan berikut ini 10 tips yang seharusnya tidak dilakukan di Facebook:

1. Menggunakan mail dari Facebook dibandingkan email yang biasa
Jangan keseringan mengirim email dengan Facebook jika anda mengetahui alamat email asli teman anda, kenapa? Karena hal itu hanya membuang-buang waktu saja. Anda kirim email ke teman anda dan Facebook mengirimkan email pemberitahuan ke teman anda kalau anda telah mengirimkan pesan buat dia. Bukankah itu jadinya kerjaan dua kali.

2. Menambah teman lama dan lalu melupakan mereka

Hal ini banyak kita lakukan dan mungkin inilah kejahatan terbesar dari jejaring sosial. Anda iseng mencari-cari nama teman SD atau SMP anda dulu di Facebook dan ternyata anda menemukannya. Lalu anda tambahkan ia sebagai teman dan kemudian setelah menjadi teman di Facebook anda melupakannya lagi dengan tidak pernah menyapanya sama sekali.

3. Menambahkan orang yang tidak dikenal sama sekali

Situs jejaring sosial seperti halnya dunia maya menjadi rimba belantara yang liar. Untuk itulah kalau seandainya ada seseorang yang hendak menambahkan anda sebagai temannya tapi anda tidak mengenal dia sama sekali, baiknya dihindari atau anda bisa cari tahu tentang dia dulu sebelum anda memutuskan untuk menambahkan dia sebagai teman. Hal itu bisa anda lakukan dengan mengirimkan email ke dia.

4. Menerima ‘invitation’ dari orang yang tidak anda kenal

Seperti halnya poin di atas, suatu hari anda menerima invitation dan anda setuju untuk bergabung. Lalu ketika anda lihat, ternyata tidak terdapat teman-teman anda dalam group tersebut. Bingung kan jadinya.

5. Mengupdate Facebook di saat ’semestinya’ anda sakit
Yang ini mungkin bisa disebut kecerobohan yang terencana. Anda sedang tidak ingin masuk kerja dan pikir-pikir mungkin akan bilang sakit, lalu anda menelpon kantor dan menginformasikan kalau anda tidak bisa masuk kantor hari ini. Lalu karena iseng dan ceroboh maka anda buka Facebook dan anda mengupdate status anda setiap beberapa menit, seperti sekarang sedang sarapan, sedang makan es krim, main video game atau yang lainnya. Yang seperti itulah yang disebut kecerobohan yang terencana karena bisa jadi bos atau rekan kerja anda di kantor mengawasi Facebook anda.

6. Menulis di wall dibandingkan komunikasi secara pribadi

Keterbukaan atau narsisme, itulah yang terjadi ketika para penggunanya ingin selalu berbagi kepada orang lain tentang apa yang mereka lakukan lewat status di Facebook. Hal ini mungkin bagus, tapi jika seandainya anda membutuhkan sesuatu yang pribadi baiknya jangan ditulis di wall sehingga semua orang bisa membacanya. Contohnya anda ingin mengadakan acara khusus yang cuma akan dikunjungi oleh beberapa teman undangan anda, tapi karena anda menuliskannya di wall maka rencana acara khusus itu menjadi tidak khusus lagi karena banyak teman-teman anda yang lainnya yang tahu.

7. Mengeluh di status Facebook
Hal yang paling mengganggu di Facebook adalah membaca wall seseorang yang isinya berupa keluhan pribadi. Misalkan anda baru saja putus cinta dan anda menulis di wall, “Rita, aku menyesal kisah cinta kita berakhir seperti ini. Aku sayang kamu dan akan merindukanmu dan aku harap kamu dapat memaafkan aku suatu hari nanti.” Jangan tuliskan keluhan yang sifatnya sangat pribadi di wall, karena mungkin bukan simpati yang anda dapatkan tapi bisa jadi orang-orang mengenal anda ‘cengeng’.

8. Mengupload foto di Facebook dan menghapus file aslinya
Walaupun Facebook bisa digunakan untuk menyimpan foto-foto pribadi anda tapi jangan sekali-kali menghapus foto asli yang terdapat di komputer anda. Facebook tidak begitu bagus ketika harus mengkompres dan merubah besar ukuran foto.

9. Men-Tag teman dalam foto tanpa sepengetahuannya

Saya baru sadar kalau hal ini sangat mengganggu ketika kemarin teman di Facebook mengupload foto yang tidak ada hubungannya sama sekali dengan saya dan ia rupanya men-Tag saya dan beberapa temannya. Karena foto itu menghebohkan maka banyak yang berkomentar, dan repotnya itu komentar yang ada diinformasikan ke email mereka yang di-Tag. Cukup menjengkelkan juga karena kita menerima email yang banyak tapi kita tidak merasa mengenalinya. Kita bisa pilih remove Tag di foto itu dan ingat agar jangan men-Tag foto seseorang tanpa sepengetahuan orang tersebut

10. Membuat dan bergabung dengan group yang dapat meresahkan
Facebook memang bebas dan terbuka dan terkadang karena sebab itulah Facebook dimanfaatkan oleh beberapa kalangan untuk membuat group yang menyuarakan aspirasi dan kepentingan mereka walaupun itu terkesan menyudutkan orang lain atau hanya sekedar fitnah belaka. Hindari untuk membuat dan bergabung dengan group seperti itu.

Cerpen : Eskalator

Oleh : Ratna Indraswari Ibrahim

ANISA, sedang memasuki sebuah plaza, matanya tertarik ke beberapa blus yang cocok untuk nonton, beli bakso, jalan-jalan ke tepi pantai. (Akan dibelinya dua blus, untuk keperluan itu!).
Anisa, memutuskan untuk melihat yang lain dulu. Dia tidak perlu tergesa-gesa, hari ini cuti! Dia ingin belanja baju. Seminggu lagi, Anisa akan menghadiri pernikahan bosnya, mbak Erlika (putri pejabat tinggi di negeri ini dengan presenter yang sedang naik daun). Pesta pernikahan yang beberapa hari ini, sudah dilansir oleh media massa dan elektronik. Bahkan begitu banyaknya yang ingin hadir di pernikahan itu, konon kartu undangan pernikahan, mbak Erlika bisa dijual belikan.
Sebagai sekretaris mbak Erlika, Anisa tentu akan hadir di pesta pernikahan, yang paling bergengsi di tahun ini. Padahal Anisa, seorang perempuan dari daerah. Tepatnya, dia lahir dan dibesarkan di sebuah kota kecil di sebelah selatan kota Malang. Dimana perempuan-perempuan di tempatnya masih hidup dengan pola lama.
Kebanyakan menikah dalam usia muda, tidak berminat melanjutkan sekolah setelah menamatkan SMP-nya. Tata cara hidupnya seperti mbah-mbah mereka dulu, setelah bangun pagi memasak untuk seisi rumah, sambil merawat anak-anaknya. Di sela-sela waktunya, baik secara bersama maupun sendiri, mereka nonton TV dan membicarakan tokoh-tokoh dalam sinetron, sepertinya tokoh-tokoh itu adalah tetangga sebelah rumah.
***


ANISA, melihat baju-baju lagi dengan naik eskalator dari tingkat pertama, sampai tingkat terakhir. Kemudian kembali ke tempat pertama, di mana, Anisa melihat baju yang disukainya itu!
Kala melihat harganya! Anisa ragu, dia memutuskan untuk melihat-lihat gaun yang lainnya dulu. Beberapa bulan lagi, adik bungsunya akan masuk ke Universitas, berarti harus menghemat di pos baju.
***
KETIKA dia masih kecil, kakak lelakinya, memutuskan baju apa yang pantas bagi dirinya! Dia memang suka mengoleksi baju sejak kecil. Kakak lelakinya sering bilang, “Para suami tidak akan senang pada perempuan yang sangat suka belanja baju. Seharusnya, kau mulai menghitung dengan cermat uang gajimu, agar bisa menabung. Adik bungsu kita akan masuk universitas. Tidak semua beban sekolahnya, bisa saya biayai sendiri seperti pada masa kamu kuliah, apalagi kau tahu anak-anakku sebentar lagi juga akan masuk universitas.”
***
SESUNGGUHNYA, dia tidak pernah merasa harus mengikuti mode. Apalagi uang gajinya sebagai sekretaris mbak Erlika di kota ini, tidaklah besar. Uang gajinya sekitar tiga juta rupiah. Kalau dirinci yang harus dibayar adalah: kos, transportasi ke kantor, makan sehari-hari dan mengirim uang sekolah adiknya, jadi yang tersisa tidaklah banyak. Kehidupan Anisa kini, pasti lain kala masih mahasiswa di kotanya (Malang). Begitu banyak yang meski dibelinya. Tentu, sekali lagi, bukan karena dia ingin menjadi modis atau pesolek. Tapi pergaulan sosialnya, menuntut untuk berpenampilan, yang pastinya tidak murah.
Anisa, mengalihkan perhatiannya pada gaun yang lain. Harga gaun ini, tidak semahal yang pertama. Tapi, setelah diperhatikan dengan seksama, warnanya terlampau pucat untuk dipakai di pesta Erlika, yang diadakan di ballroom mewah, di mana tata lampunya, mengikuti orang-orang yang ingin bersalaman dengan pengantin.
Anisa, ingat kakak lelakinya pernah menampar, kala dia membeli gaun pilihannya sendiri! Menurut kakak lelakinya, gaun itu mengesankan pemakainya perempuan nakal. Semua kerabatnya sepaham kalau gaun itu lebih baik dibakar. Waktu itu, dia baru saja empat belas tahun. Oleh karenanya, semua memberi nasihat, “Sebenarnya setiap suami lebih suka pada perempuan yang sederhana.”
Anisa, melihat sekotak make-up, yang pasti serasi dengan gaun pilihannya yang pertama. Sebetulnya, Anisa merasa pas dengan gaun pilihannya yang pertama itu. Tapi kalau dia jadi membeli, uangnya tidak cukup untuk membeli aksesoris, sebagai pelengkap gaun itu.
Anisa tersenyum, sudah dibayangkan, seandainya dia memakai gaun tadi, dalam pesta mbak Erlika, semua orang pasti membelalakkan matanya. Kalau saja pada waktu itu, dia tidak ngotot dan kerja di kota metropolis ini, pasti dia kini sudah jadi istri Hasan, yang hidupnya di kota kecil. Sekalipun pada awalnya, dia begitu ketakutan dan kesepian tinggal di kota metropolis ini. Sehingga, kadang-kadang berPikir untuk menerima saja saran keluarganya, menjadi istri Hasan.
***
ANISA berjalan lagi kebagian lain di plaza ini. Matanya tertumbuk pada gaun pengantin, gaun itu putih, dia tidak berani membayangkan, apakah kelak akan tersenyum dengan memakai gaun pengantin itu.
Lantas, cepat-cepat dia mengalihkan perhatiannya pada tas bagus. Melihat beberapa warna yang bagus, dia tersenyum sendiri. Anisa, belum memutuskan gaun mana yang akan dibeli untuk pestanya, mbak Erlika, Anisa tidak mau buru-buru menentukan pilihannya. Tiga bulan yang lewat, pernah membeli gaun di sini, sampai hari ini, tidak ingin memakainya. Tentu saja, dia tak ingin kejadian itu, terulang. Sebenarnya, dia sudah banyak melihat gaun di sini, tapi tak ada yang cocok. Kalau cocok, gaun itu terlampau mahal. Tiba-tiba matanya tertumbuk pada sebuah gaun semodel yang dibakar kakaknya.
Anisa, lantas pindah ke plaza lain. Ada beberapa gaun yang menarik perhatiannya.
***
DIA melihat gaun yang lebih bagus dari pilihannya yang pertama. Dia menduga cuma dengan gaji sebesar gaji mbak Erlika bisa dibelinya gaun semacam itu. Anisa melihat lagi gaun itu, kalau menguras uang tabungannya, pasti bisa terbeli gaun itu! Sebenarnya, dia ingin memanjakan dirinya sendiri. Pastinya semua perempuan, tidak sayang membelanjakan uangnya untuk membeli gaun seindah itu. Seandainya terbeli gaun ini, Erlika yang jadi pengantin, akan tercengang-cengang melihat gaun yang pasti bagus. Namun, sebelum memutuskan mengambil gaun itu seorang perempuan cantik sudah menyuruh pramuniaga membungkus gaun itu.
Anisa, untuk sesaat tergagap-gagap. Sampai saat ini, belum juga terpilih gaun untuk pestanya, Erlika. Padahal, dia tidak punya niat untuk jalan-jalan lagi ke pusat perbelanjaan lain. Dia harus menabung untuk keperluan sekolah adiknya. Namun, Anisa ingat gaun yang berwarna coklat, di padu dengan aksesori ini sangat cocok. Aneh, dia sudah mendapat aksesori, tas dan sepasang sepatu. Namun, belum juga dibelinya gaun yang pas untuk pestanya, Erlika. Kemudian, dia memutuskan untuk membeli lebih dulu blus santai, sebuah buku petunjuk tentang bagaimana meraih sukses, boneka lucu untuk di taruh di meja riasnya.
Anisa merasa capek, sebetulnya mengapa harus ribut, toh tidak ada yang akan melihat dirinya di pesta itu. Yang hadir pasti akan melihat para pejabat di negeri ini, beberapa selebritis yang jadi teman mbak Erlika.
Anisa merasa didorong lagi untuk melihat gaun semodel yang dibakar kakaknya itu. Dia ragu, tiba-tiba ingin dibelinya gaun itu. Sekalipun dia tak akan memakainya. Mungkin ini sebuah pemborosan, tapi lagi-lagi dia ingin membelinya. Secepatnya, Anisa membeli gaun itu, sebelum orang lain membelinya. Bergegas ke kasa, dia merasa seperti juara kelas ketika membayar gaun itu.
Seseorang menyentuhnya, “Mbak, saya sedang hamil dari tadi kepingin pada gaun itu. Mungkin saya ngidam gaun itu. Apakah saya bisa mengganti gaun itu?” Anisa merasa terhenyak, “Apakah suami Anda memperbolehkan, memakai gaun semodel itu?”
“Saya istrinya, bukan bawahannya. Apalagi, saya lagi hamil anak pertama kami.”
Anisa merasa dibanting! Dengan cepat Anisa keluar dari plaza. Kini, dia berada di salah satu gerai, ketika sibuk memilih, pramuniaga gerai itu berkata, “ Mbak, dari tadi kelihatan sibuk memilih baju, apakah saya bisa menunjukkan sebuah baju yang pastinya pantas untuk Mbak?”
Anisa merasa capek. Pramuniaga itu menunjukkan sebuah gaun semodel, yang dibakar kakak laki-lakinya! (hari ini, Anisa melihat baju semodel yang dibakar kakaknya sebanyak tiga kali.)
Anisa, mengembuskan napasnya kuat-kuat.
“Apakah, saya bungkuskan gaun ini untuk Mbak?”
Untuk sejenak Anisa ragu. Kemudian dia merasa sudah mengambil keputusannya sendiri. “Bukan gaun itu, tapi gaun coklat yang di sana. Saya akan menghadiri pesta Mbak Erlika yang putri pejabat itu. Baca beritanya kan, hari ini? Kan sudah sering disiarkan juga di infotament”
Pramuniaga itu membelalakan matanya. Anisa tersenyum, dari balik pintu kaca gerai ini, anak rambutnya bermain-main di keningnya.

Malang, 15 Januari 2009

Siapakah TUHAN mu ?

Assalamu'alaikum Wr. Wb.

Kita diciptakan Allah SWT hanya semata mata adalah untuk beribadah .
Kita sudah mengucapkan dua kalimat syahadat .
Kita sudah berikrar bahwa tiada TUHAN selain Allah SWT .
Benarkah itu...? mari kita lihat...
Tuhan adalah suatu yang kita SEMBAH dan PUJA , kita TAKUTI , kita PRIORITAS kan ,
dan mampu MEMAKSA kita melakukan sesuatu yang tidak kita sukai .
Allah SWT paling tidak bisa di DUA kan , menduakan Allah SWT berarti syirik dan itu
dosa tidak berampun .
Dalam hidup kita , apakah yang kita sembah dan prioritaskan ?
Uangkah ? Nilaikah ? Statuskah ? Surgakah ? Kesenangankah ? Egokah ?
Nama besarkah ? semua ...kah... kah yang lain selain Allah SWT .
Ingat , IBADAH adalah segala tindak perbuatan kita yang dilakukan hanya semata mata
KARENA ALLAH SWT , tidak ada pamrih apapun .
Jadi pertanyaan utama , SIAPAKAH TUHAN MU ...?
Ingat , di akhirat kita tidak bisa berbohong .

Wassalamu'alaikum Wr. Wb.

Ditulis Oleh Kang Dicky Zainal Arifin

Mimpi dan Hari Ini

Sering kali kita mengejar MIMPI
Seolah - olah impian itu adalah TARGET
Susah payah penuh pengorbanan mimpi DIKEJAR
Setelah tercapai kita akan kembali BERMIMPI
Hidup adalah untuk IBADAH
Ibadah itu bukanlah BERMIMPI
Karena ibadah adalah hidup HARI INI
Memaksimalkan HARI INI dan DETIK INI
Masa depan adalah MISTERI
Masa lalu adalah HISTORI
Mimpi hanya membatasi KEMAMPUAN
MAKSIMALKAN HARI INI UNTUK MASA DEPAN YANG LEBIH BAIK


Ditulis Oleh Kang Dicky Zainal Arifin

Phonebook



















Nunu Ari Nugraha

Miharja Family

PONSEL 087878276671










Rien Miharja

Miharja Family

PONSEL 085265558907






















Marenda Atika Miharja

Miharja Family

TELEPON RUMAH(0741) 7082165




















Indarto Miharja

Miharja Family

TELEPON RUMAH+627617060381
















FitriHandayani LadyCatarina

Miharja Family

TELEPON RUMAH+6281276565941












Dimas Arika Mihardja

Miharja Family

PONSEL628127378325










Tujuh Indikator Kebahagiaan Dunia

Ibnu Abbas ra. adalah salah seorang sahabat Nabi SAW yang sangat telaten dalam menjaga dan melayani Rasulullah SAW, dimana ia pernah secara khusus didoakan Rasulullah SAW, selain itu pada usia 9 tahun Ibnu Abbas telah hafal Al-Quran dan telah menjadi imam di mesjid. Suatu hari ia ditanya oleh para Tabi'in (generasi sesudah wafatnya Rasulullah SAW) mengenai apa yang dimaksud dengan kebahagiaan dunia. Jawab Ibnu Abbas ada 7 (tujuh) indikator kebahagiaan dunia, yaitu :


Pertama, Qalbun syakirun atau hati yang selalu bersyukur. Memiliki jiwa syukur berarti selalu menerima apa adanya (qona'ah), sehingga tidak ada ambisi yang berlebihan, tidak ada stress, inilah nikmat bagi hati yang selalu bersyukur. Seorang yang pandai bersyukur sangatlah cerdas memahami sifat-sifat Allah SWT, sehingga apapun yang diberikan Allah ia malah terpesona dengan pemberian dan keputusan Allah. Bila sedang kesulitan maka ia segera ingat sabda Rasulullah SAW yaitu : "Kalau kita sedang sulit perhatikanlah orang yang lebih sulit dari kita".
Bila sedang diberi kemudahan, ia bersyukur dengan memperbanyak amal ibadahnya, kemudian Allah pun akan mengujinya dengan kemudahan yang lebih besar lagi. Bila ia tetap "bandel" dengan terus bersyukur maka Allah akan mengujinya lagi dengan kemudahan yang lebih besar lagi.
Maka berbahagialah orang yang pandai bersyukur!

Kedua, Al azwaju shalihah, yaitu pasangan hidup yang sholeh.Pasangan hidup yang sholeh akan menciptakan suasana rumah dan keluarga yang sholeh pula. Di akhirat kelak seorang suami (sebagai imam keluarga) akan diminta pertanggungjawaban dalam mengajak istri dan anaknya kepada kesholehan. Berbahagialah menjadi seorang istri bila memiliki suami yang sholeh, yang pasti akan bekerja keras untuk mengajak istri dan anaknya menjadi muslim yang sholeh. Demikian pula seorang istri yang sholeh, akan memiliki kesabaran dan keikhlasan yang luar biasa dalam melayani suaminya, walau seberapa buruknya kelakuan suaminya. Maka berbahagialah menjadi seorang suami yang memiliki seorang istri yang sholeh.

Ketiga, al auladun abrar, yaitu anak yang soleh. Saat Rasulullah SAW lagi thawaf. Rasulullah SAW bertemu dengan seorang anak muda yang pundaknya lecet-lecet. Setelah selesai thawaf Rasulullah SAW bertanya kepada anak muda itu : "Kenapa pundakmu itu ?" Jawab anak muda itu : "Ya Rasulullah, saya dari Yaman, saya mempunyai seorang ibu yang sudah udzur. Saya sangat mencintai dia dan saya tidak pernah melepaskan dia. Saya melepaskan ibu saya hanya ketika buang hajat, ketika sholat, atau ketika istirahat, selain itu sisanya saya selalu menggendongnya". Lalu anak muda itu bertanya: " Ya Rasulullah, apakah aku sudah termasuk kedalam orang yang sudah berbakti kepada orang tua ?"
Nabi SAW sambil memeluk anak muda itu dan mengatakan: "Sungguh Allah ridho kepadamu, kamu anak yang soleh, anak yang berbakti, tapi anakku ketahuilah, cinta orangtuamu tidak akan terbalaskan olehmu". Dari hadist tersebut kita mendapat gambaran bahwa amal ibadah kita ternyata tidak cukup untuk membalas cinta dan kebaikan orang tua kita, namun minimal kita bisa memulainya dengan menjadi anak yang soleh, dimana doa anak yang sholeh kepada orang tuanya dijamin dikabulkan Allah. Berbahagialah kita bila memiliki anak yang sholeh.

Keempat, albiatu sholihah, yaitu lingkungan yang kondusif untuk iman kita.Yang dimaksud dengan lingkungan yang kondusif ialah, kita boleh mengenal siapapun tetapi untuk menjadikannya sebagai sahabat karib kita, haruslah orang-orang yang mempunyai nilai tambah terhadap keimanan kita. Dalam sebuah haditsnya, Rasulullah menganjurkan kita untuk selalu bergaul dengan orang-orang yang sholeh. Orang-orang yang sholeh akan selalu mengajak kepada kebaikan dan mengingatkan kita bila kita berbuat salah.
Orang-orang sholeh adalah orang-orang yang bahagia karena nikmat iman dan nikmat Islam yang selalu terpancar pada cahaya wajahnya. Insya Allah cahaya tersebut akan ikut menyinari orang-orang yang ada disekitarnya.
Berbahagialah orang-orang yang selalu dikelilingi oleh orang-orang yang sholeh.

Kelima, al malul halal, atau harta yang halal. Paradigma dalam Islam mengenai harta bukanlah banyaknya harta tetapi halalnya. Ini tidak berarti Islam tidak menyuruh umatnya untuk kaya. Dalam riwayat Imam Muslim di dalam bab sadaqoh, Rasulullah SAW pernah bertemu dengan seorang sahabat yang berdoa mengangkat tangan. "Kamu berdoa sudah bagus", kata Nabi SAW, "Namun sayang makanan, minuman dan pakaian dan tempat tinggalnya didapat secara haram, bagaimana doanya dikabulkan". Berbahagialah menjadi orang yang hartanya halal karena doanya sangat mudah dikabulkan Allah. Harta yang halal juga akan menjauhkan setan dari hatinya, maka hatinya semakin bersih, suci dan kokoh, sehingga memberi ketenangan dalam hidupnya. Maka berbahagialah orang-orang yang selalu dengan teliti menjaga kehalalan hartanya.

Keenam, Tafakuh fi dien, atau semangat untuk memahami agama. Semangat memahami agama diwujudkan dalam semangat memahami ilmu-ilmu agama Islam. Semakin ia belajar, maka semakin ia terangsang untuk belajar lebih jauh lagi ilmu mengenai sifat-sifat Allah dan ciptaan-Nya.
Allah menjanjikan nikmat bagi umat-Nya yang menuntut ilmu, semakin ia belajar semakin cinta ia kepada agamanya, semakin tinggi cintanya kepada Allah dan rasul-Nya. Cinta inilah yang akan memberi cahaya bagi hatinya.
Semangat memahami agama akan meng "hidup" kan hatinya, hati yang "hidup" adalah hati yang selalu dipenuhi cahaya nikmat Islam dan nikmat iman. Maka berbahagialah orang yang penuh semangat memahami ilmu agama Islam.

Ketujuh, yaitu umur yang baroqah. Umur yang baroqah itu artinya umur yang semakin tua semakin sholeh, yang setiap detiknya diisi dengan amal ibadah. Seseorang yang mengisi hidupnya untuk kebahagiaan dunia semata, maka hari tuanya akan diisi dengan banyak bernostalgia (berangan-angan) tentang masa mudanya, iapun cenderung kecewa dengan ketuaannya (post-power syndrome). Disamping itu pikirannya terfokus pada bagaimana caranya menikmati sisa hidupnya, maka iapun sibuk berangan-angan terhadap kenikmatan dunia yang belum ia sempat rasakan, hatinya kecewa bila ia tidak mampu menikmati kenikmatan yang diangankannya. Sedangkan orang yang mengisi umurnya dengan banyak mempersiapkan diri untuk akhirat (melalui amal ibadah) maka semakin tua semakin rindu ia untuk bertemu dengan Sang Penciptanya. Hari tuanya diisi dengan bermesraan dengan Sang Maha Pengasih. Tidak ada rasa takutnya untuk meninggalkan dunia ini, bahkan ia penuh harap untuk segera merasakan keindahan alam kehidupan berikutnya seperti yang dijanjikan Allah. Inilah semangat "hidup" orang-orang yang baroqah umurnya, maka berbahagialah orang-orang yang umurnya baroqah.
Demikianlah pesan-pesan dari Ibnu Abbas ra. mengenai 7 indikator kebahagiaan dunia.
Bagaimana caranya agar kita dikaruniakan Allah ke tujuh buah indikator kebahagiaan dunia tersebut ? Selain usaha keras kita untuk memperbaiki diri, maka mohonlah kepada Allah SWT dengan sesering dan se-khusyu' mungkin membaca doa `sapu jagat' , yaitu doa yang paling sering dibaca oleh Rasulullah SAW. Dimana baris pertama doa tersebut "Rabbanaa aatina fid dun-yaa hasanaw" (yang artinya "Ya Allah karuniakanlah aku kebahagiaan dunia "), mempunyai makna bahwa kita sedang meminta kepada Allah ke tujuh indikator kebahagiaan dunia yang disebutkan Ibnu Abbas ra, yaitu hati yang selalu syukur, pasangan hidup yang soleh, anak yang soleh, teman-teman atau lingkungan yang soleh, harta yang halal, semangat untuk memahami ajaran agama, dan umur yang baroqah.
Walaupun kita akui sulit mendapatkan ketujuh hal itu ada di dalam genggaman kita, setidak-tidaknya kalau kita mendapat sebagian saja sudah patut kita syukuri.
Sedangkan mengenai kelanjutan doa sapu jagat tersebut yaitu "wa fil aakhirati hasanaw" (yang artinya "dan juga kebahagiaan akhirat"), untuk memperolehnya hanyalah dengan rahmat Allah. Kebahagiaan akhirat itu bukan surga tetapi rahmat Allah, kasih sayang Allah. Surga itu hanyalah sebagian kecil dari rahmat Allah, kita masuk surga bukan karena amal soleh kita, tetapi karena rahmat Allah.
Amal soleh yang kita lakukan sepanjang hidup kita (walau setiap hari puasa dan sholat malam) tidaklah cukup untuk mendapatkan tiket masuk surga. Amal soleh sesempurna apapun yang kita lakukan seumur hidup kita tidaklah sebanding dengan nikmat surga yang dijanjikan Allah.
Kata Nabi SAW, "Amal soleh yang kalian lakukan tidak bisa memasukkan kalian ke surga". Lalu para sahabat bertanya: "Bagaimana dengan Engkau ya Rasulullah ?". Jawab Rasulullah SAW : "Amal soleh saya pun juga tidak cukup". Lalu para sahabat kembali bertanya : "Kalau begitu dengan apa kita masuk surga?". Nabi SAW kembali menjawab : "Kita dapat masuk surga hanya karena rahmat dan kebaikan Allah semata".
Jadi sholat kita, puasa kita, taqarub kita kepada Allah sebenarnya bukan untuk surga tetapi untuk mendapatkan rahmat Allah. Dengan rahmat Allah itulah kita mendapatkan surga Allah (Insya Allah, Amiin).

Sumber tulisan: ceramah Ustad Aam Aminudin, Lc. di Sapporo, Jepang, disarikan secara bebas oleh Sdr. Asep Tata Permana